Kamis, 18 April 2013

Seni BONSAI


KREATIVITAS DAN KETEKUNAN SEBAGAI MODAL UTAMA
   Membuat bonsai tampaknya mudah dan sederhana. Padahal, membuat bonsai yang baik sebenarnya cukup sulit bagi orang awam dan gampang-gampang susah bagi yang sudah mengetahuinya. Yang jelas, menciptakan  bonsai yang baik membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Paling cepat 2-4 tahun. Lamanya waktu tergantung pada jenis tanamannya. Ada 4 ukuran tinggi bonsai yang bisa dipilih, yakni miniature, kecil, sedang, dan rata-rata. Biasanya bonsai miniature tinggi hanya sekitar 5cm dan dipersiapkan selama sekitar 5 tahun. Bonsai kecil tinggi 5-15cm yang membutuhkan waktu persiapan sekitar 5-10 tahun. Bonsai berukuran sedang tinggi 15-30cm yang memerlukan waktui persiapan sekitar 3 tahun. Membuat bonsai membutuhkan kreativitas, ketekunan, ketelitian, dan kasih sayang.
B. MODEL ATAU GAYA BONSAI
            Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:
a. formal
            Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
1. Tegak Lurus
            Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
2. Tegak Berliku
            Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat  mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Gaya Miring
            Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.
b. Menggantung atau cascade
            Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung
1. Setengah Menggantung
            Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot
2. menggantung
            Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.
C. TEKNIK MEMBONSAI
a. pemotongan dan pemangkasan
            prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.
b. pengawatan
            Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
c. posisi bonsai di pot
            Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
d. penanaman
            Langkah-langkah penanaman bonsai:
  1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
  2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
  3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
  4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
  5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
  6. rawat bonsai dengan baik
e. Menciptakan kesan tua
   Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah

Jumat, 18 Mei 2012

Cara Merawat Belimbing

Sepintas hamparan 1.200 pohon belimbing di sebuah kebun di Lampung itu menyedihkan. Tinggi tanaman berumur 14 tahun hanya 1,7-2 m. Batang dan percabangan yang minim daun merebah. Mirip pohon sakit dan kurang hara. Namun, di mata Ir AF Margianasari, pakar buah di Taman Wisata Mekarsari, Bogor, pemandangan itu istimewa. ‘Buah mudah dibungkus dan dipanen. Perawatan pohon pun gampang,’ katanya. Itulah suasana kebun belimbing Margo Farm milik Kasem Usman di Kalianda, Lampung Selatan. Dari pohon pendek berbatang rebah itu dipanen 0,5-1 ton buah bintang yang dikirim ke toko buah modern di Jakarta. ‘Panen diatur seminggu 2 kali. Setiap periode berbuah, 1 pohon mampu menghasilkan 20-30 kg,’ kata Kasem. Bobot dan ukuran buah diatur dengan penjarangan sehingga bobotnya 300-500 g per buah. Menurut Margianasari pada belimbing berbatang pendek pengaturan panen, bobot buah, dan kontrol kualitas memang mudah dilakukan. ‘Pembungkusan buah mudah. Pengecekan juga gampang karena perawat tak perlu susah payah memanjat,’ kata Riris, sapaan akrab Margianasari. Pemandangan yang mirip dengan kebun Kasem, juga ditemukan di Pingtung, Taiwan Selatan. Pada 2003 Dr Ir Mohamad Reza Tirtawinata MS, pakar buah di Bogor, melihat pekebun di sana menjulurkan cabang belimbing secara horizontal. Cabang dan dahan Avervhoa carambola dirambatkan pada para-para berketinggian 2,5-2,75 m. Para-para dibuat dengan kawat besi yang disangga tiang beton (baca Para-para untuk Carambola, Trubus September 2003). Pangkas rutin Menurut Kasem, membuat belimbing bercabang horizontal mesti dilakukan sejak tanaman muda. Batang utama bibit asal okulasi berumur 6 bulan dipangkas dan disisakan 20 cm. Dari bawah potongan itu muncul 2-3 cabang yang tetap dipertahankan. Cabang itu dipangkas dengan menyisakan 20 cm. Pemangkasan terus dilakukan dan percabangan diarahkan secara horizontal. Caranya dengan mengikat cabang pada bambu atau kayu. Tunas air (tunas tak produktif, red) yang umumnya tumbuh secara vertikal dibuang. Dengan cara itu praktis tak ada batang utama yang tumbuh vertikal. Artinya, tanaman lebih mudah menerima sinar matahari. ‘Meski daun sedikit, tapi optimal berfotosintesis. Bandingkan dengan tajuk yang terlalu rimbun. Daun bagian dalam ternaungi dan tak produktif mengolah makanan,’ ujar Kasem yang juga pekebun durian itu. Belimbing berumur 1 tahun dari bibit okulasi mulai belajar berbuah. Pada umur 3-4 tahun tinggi pohon mencapai 2 m. Saat itulah pemangkasan rutin dan perompesan bunga untuk pengaturan buah mulai dilakukan. Menurut Margianasari, dengan teknik ala Kasem buah muncul hanya dari batang dan cabang produktif. ‘Kualitas buah lebih unggul,’ katanya. Itu berbeda dengan buah yang muncul dari ujung ranting pada tanaman yang dibiarkan meninggi. Ukuran buah kecil. Letaknya yang jauh dari batang utama membuat pasokan nutrisi untuk perkembangan buah lebih sedikit. Hormon bunga Teknik mengarahkan pertumbuhan batang dan cabang secara horizontal sebetulnya banyak dilakukan pada tanaman buah lain. Misal, pada jambu getas untuk merangsang keluarnya tunas bunga. ‘Dengan posisi mendatar, maka apikal dominan dihambat untuk mencapai keseimbangan distribusi hormon. Interaksi beberapa hormon dengan karbohidrat juga memicu aktivitas hormon pembungaan. Pembungaan akan diperkuat apabila tanah di bawah tajuk pohon cepat kering terkena cahaya matahari, sehingga tanaman kekurangan air,’ tutur Reza. Itulah sebabnya, meski panen 3 kali setahun, Kasem masih tetap memanen saat bukan musim. ‘Volume panen memang hanya setengah, tapi tetap menguntungkan karena kontinuitas panen tetap terjaga,’ tuturnya. Toh, teknik budidaya ala Kasem juga mempunyai kelemahan. Selama 11 tahun batang dan cabang yang sama memunculkan buah terus-menerus setiap musim. ‘Tanaman bisa stres bila digenjot seperti itu,’ kata Margianasari. Kendala itu bisa diatasi dengan membuat program pemulihan tanaman. Caranya, setiap pohon secara rutin, misal 2-3 tahun sekali, diistirahatkan berbuah dengan membuang semua bunga yang muncul. Cabang tua dan sakit dipangkas. Berbarengan dengan itu pada musim penghujan dibenamkan pupuk kandang sebagai sumber energi. Di saat itulah pertumbuhan vegetatif belimbing dipertahankan. Cabang baru yang muncul dipilih yang produkSepintas hamparan 1.200 pohon belimbing di sebuah kebun di Lampung itu menyedihkan. Tinggi tanaman berumur 14 tahun hanya 1,7-2 m. Batang dan percabangan yang minim daun merebah. Mirip pohon sakit dan kurang hara. Namun, di mata Ir AF Margianasari, pakar buah di Taman Wisata Mekarsari, Bogor, pemandangan itu istimewa. ‘Buah mudah dibungkus dan dipanen. Perawatan pohon pun gampang,’ katanya. Itulah suasana kebun belimbing Margo Farm milik Kasem Usman di Kalianda, Lampung Selatan. Dari pohon pendek berbatang rebah itu dipanen 0,5-1 ton buah bintang yang dikirim ke toko buah modern di Jakarta. ‘Panen diatur seminggu 2 kali. Setiap periode berbuah, 1 pohon mampu menghasilkan 20-30 kg,’ kata Kasem. Bobot dan ukuran buah diatur dengan penjarangan sehingga bobotnya 300-500 g per buah. Menurut Margianasari pada belimbing berbatang pendek pengaturan panen, bobot buah, dan kontrol kualitas memang mudah dilakukan. ‘Pembungkusan buah mudah. Pengecekan juga gampang karena perawat tak perlu susah payah memanjat,’ kata Riris, sapaan akrab Margianasari. Pemandangan yang mirip dengan kebun Kasem, juga ditemukan di Pingtung, Taiwan Selatan. Pada 2003 Dr Ir Mohamad Reza Tirtawinata MS, pakar buah di Bogor, melihat pekebun di sana menjulurkan cabang belimbing secara horizontal. Cabang dan dahan Avervhoa carambola dirambatkan pada para-para berketinggian 2,5-2,75 m. Para-para dibuat dengan kawat besi yang disangga tiang beton (baca Para-para untuk Carambola, Trubus September 2003). Pangkas rutin Menurut Kasem, membuat belimbing bercabang horizontal mesti dilakukan sejak tanaman muda. Batang utama bibit asal okulasi berumur 6 bulan dipangkas dan disisakan 20 cm. Dari bawah potongan itu muncul 2-3 cabang yang tetap dipertahankan. Cabang itu dipangkas dengan menyisakan 20 cm. Pemangkasan terus dilakukan dan percabangan diarahkan secara horizontal. Caranya dengan mengikat cabang pada bambu atau kayu. Tunas air (tunas tak produktif, red) yang umumnya tumbuh secara vertikal dibuang. Dengan cara itu praktis tak ada batang utama yang tumbuh vertikal. Artinya, tanaman lebih mudah menerima sinar matahari. ‘Meski daun sedikit, tapi optimal berfotosintesis. Bandingkan dengan tajuk yang terlalu rimbun. Daun bagian dalam ternaungi dan tak produktif mengolah makanan,’ ujar Kasem yang juga pekebun durian itu. Belimbing berumur 1 tahun dari bibit okulasi mulai belajar berbuah. Pada umur 3-4 tahun tinggi pohon mencapai 2 m. Saat itulah pemangkasan rutin dan perompesan bunga untuk pengaturan buah mulai dilakukan. Menurut Margianasari, dengan teknik ala Kasem buah muncul hanya dari batang dan cabang produktif. ‘Kualitas buah lebih unggul,’ katanya. Itu berbeda dengan buah yang muncul dari ujung ranting pada tanaman yang dibiarkan meninggi. Ukuran buah kecil. Letaknya yang jauh dari batang utama membuat pasokan nutrisi untuk perkembangan buah lebih sedikit. Hormon bunga Teknik mengarahkan pertumbuhan batang dan cabang secara horizontal sebetulnya banyak dilakukan pada tanaman buah lain. Misal, pada jambu getas untuk merangsang keluarnya tunas bunga. ‘Dengan posisi mendatar, maka apikal dominan dihambat untuk mencapai keseimbangan distribusi hormon. Interaksi beberapa hormon dengan karbohidrat juga memicu aktivitas hormon pembungaan. Pembungaan akan diperkuat apabila tanah di bawah tajuk pohon cepat kering terkena cahaya matahari, sehingga tanaman kekurangan air,’ tutur Reza. Itulah sebabnya, meski panen 3 kali setahun, Kasem masih tetap memanen saat bukan musim. ‘Volume panen memang hanya setengah, tapi tetap menguntungkan karena kontinuitas panen tetap terjaga,’ tuturnya. Toh, teknik budidaya ala Kasem juga mempunyai kelemahan. Selama 11 tahun batang dan cabang yang sama memunculkan buah terus-menerus setiap musim. ‘Tanaman bisa stres bila digenjot seperti itu,’ kata Margianasari. Kendala itu bisa diatasi dengan membuat program pemulihan tanaman. Caranya, setiap pohon secara rutin, misal 2-3 tahun sekali, diistirahatkan berbuah dengan membuang semua bunga yang muncul. Cabang tua dan sakit dipangkas. Berbarengan dengan itu pada musim penghujan dibenamkan pupuk kandang sebagai sumber energi. Di saat itulah pertumbuhan vegetatif belimbing dipertahankan. Cabang baru yang muncul dipilih yang produktif dan di arahkan secara horizontal. Dengan cara itu pohon tetap pendek, tumbuh horizontal, tapi tetap sehat. Buah yang dihasilkan pun gemuk. (Destika Cahyana/Peliput: Niken Anggrek Wulan dan Nesia Artdiyasa)tif dan di arahkan secara horizontal. Dengan cara itu pohon tetap pendek, tumbuh horizontal, tapi tetap sehat. Buah yang dihasilkan pun gemuk.

Cara Tradisional Mengatasi Kulit yang Berminyak


Memiliki kulit wajah yang cenderung berminyak memang akan membuat kita agak jengkel, apalagi dengan wajah yang berminyak akan membuat penampilan kita jadi kurang menarik, selain wajah yang mengkilat, debu/kotoran yang sering menempel di pori kulit dan bisa mengakibatkan jerawat muncul. Sudah banyak jenis/merk kosmetik yang dapat mengurangi minyak berlebih, seperti facial foam yang anti minyak dan juga krim sunblok yang dapat mengurangi kadar minyak berlebih.
Faktor penyebab kulit berminyak :
  1. Sudah pasti pola makan yang buruk akan menjadi penyebab lebihnya kadar minyak, terlalu banyaknya lemak dalam tubuh yang bisa berasal dari makan-makanan yang manis dan berlemak tinggi.
  2. Faktor Hormonal yang bisa menjadi salah satu pula mengapa kulit menjadi berminyak, hormon yang tidak seimbang atau pada saat masa puber yang bisa menjadi pemicu.
  3. Pemilihan jenis kosmetik yang tidak tepat bisa menjadi kadar minyak di wajah menjadi meningkat.
  4. Faktor keturunan bisa dikatakan juga menjadi factor kulit berminyak, biasanya orang tua yang mempunyai masalah kulit berminyak, akan diwariskan juga ke anaknya.
  5. Pengaruh obat-obatan seperti obat untuk KB bisa memicu kulit menjadi berminyak.
Daun Seledri
Daun Seledri
Tradisional Herbal :
Mungkin saya akan menerangkan pengalaman saya untuk mengurangi kelebihan minyak berlebih secara tradisional, karena menurut saya lebih hemat, cepat dan aman tanpa efek samping.dan disini saya menggunakan daun seledri yang sangat ampuh selain bisa mengobati darah tinggi, namun juga bisa mengurangi kadar minyak di wajah.
Daun Seledri atau bisa dikenal dengan nama Apium Graveolens yang bisa anda temui di pasar atau di kebun rumah anda, karena nama daun seledri sudah tidak asing lagi di telinga kita, daun nya juga sering di buat aneka masakan,dan juga bisa dijadikan obat kesehatan.
Cara Penggunaanya :
  1. Ambil daun Seledri secukupnya lalu dipotong hingga kecil-kecil, dan setelah di potong kecil-kecil, potongan seledri tersebut dimasukan ke dalam panic yang sudah dimasuki air yang mendidih, dan biarkan rendaman seledri panas tersebut selama 15-20 menit lamanya, setelah didiamkan selama 15-20 menit, dan bisa dibiarkan agar dingin (20-30 menit).
  2. Oleskan air Seledri yang sudah direbus dan sudah dingin tadi ke bagian seluruh wajah, biarkan hingga air Seledri tersebut meresap dan mengering.Setelah air Seledri meresap dan mengering bisa dibilas atau dibersihkan dengan air hingga bersih. Gunakan 2 hari 1 kali pemakaian untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Selamat Mencoba :)

Tips Merawat Tanaman Buah dalam Pot


Dari segi perawatan, tanaman buah dalam pot tidak tergolong sulit. Sama halnya dengan tanaman tanpa media pot, harus dipupuk dan diberi air. Namun, ada beberapa trik agar media potnya tidak menghalang pertumbuhan si tanaman. Benar, perawatannya memang tidak jauh berbeda, tetap memupuk, bisa secara pupuk kandang atau memakai pupuk NPK.
Secara spesifik, merawat tanaman buah dalam pot harus memerhatikan beberapa faktor. Pertama, untuk penyiraman di musim kemarau sangat diperlukan. Jika memakai air PAM, yang biasanya mengandung kaporit, sebaiknya endapkan dulu semalam dan esoknya baru disiramkan. Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang lebih dari 12 jam.
Tips Merawat Tanaman Buah dalam Pot
Tips Merawat Tanaman Buah dalam Pot
Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar. Penyiramannya juga tergantung musim, saatnya musim panas ya sehari sekali, begitu juga sebaliknya. Waktu penyiraman pagi bisa dilakukan sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah pukul 16.00.
Kedua, yaitu penggemburan. Usahakan media tanam bibit tanaman tidak memadat. Pemadatan media biasanya terjadi karena penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan sampai Anda merusak akarnya.
Ketiga, yaitu pemupukan. Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih tetap diperlukan dalam menanam bibit tanaman. Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah.
Keempat, penggantian tanah. Mengganti media tanah tanaman setahun sekali sudah cukup menurut Feby. Namun,akan lebih baik lagi jika dilakukan dua kali dalam setahun. Terlebih jika akarnya sudah jebol, media pot harus segera diganti.
Kelima, pemangkasan. Contohnya tanaman rambutan, di samping untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman agar tampak pendek, juga agar cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan perdana dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar 75-100 cm dari permukaan drum.
Cara pemangkasan adalah untuk pemangkasan perdana, pilih 3 cabang primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder.

TIPS MERAWAT TANAMAN BUAH DALAM POT

Pilih hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang sekunder sampai tumbuh cabang tersier, dan pilih hanya tiga cabang tersier. Dari ketiga cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.
Tips Merawat Tanaman Buah dalam Pot
Tips Merawat Tanaman Buah dalam Pot
Nah, setelah paham tata cara perawatannya, tentu kini Anda lebih berani mulai menanam buah dalam pot. Memang kalau hobi berkebun itu, tak terkecuali tabulampot, tetap harus memerlukan perawatan agar hasil yang diinginkan juga maksimal dan tanaman yang dirawat produktif. Tanaman kan makhluk hidup juga yang butuh dirawat, disayang.
Sumber : Ma’rifatul Faizah, A,Md


Khasiat Buah Tin
1. Kandungan Kalium , Omega 3 dan Omega 6 pada buah Tin/ Ara membantu untuk menjaga tekanan darah tinggi dan serangan Jantung koroner. 

2. Buah Tin/ Ara kaya serat makanan, yang membuat mereka sangat efektif untuk program penurunan berat badan.( Obesitas) . 
3. Bahkan daun dari tanaman Tin memiliki sifat penyembuhan. Rebusan daun pohon Tin/ ara dapat membantu pasien diabetes mengurangi jumlah asupan insulin. 
4. Mengkonsumsi buah tin/ ara dengan rutin dapat membantu mengurangi risiko Kanker Payudara dan Kanker Kolon. 
5. Kandungan Coumarin pada buah TIN , juga dapat mengurangi resiko Kanker Prostate. 
6. Kandungan Kalsium dan Kalium dalam buah Tin/ ara mencegah penipisan tulang ( Osteoporosis) , dan membantu untuk meningkatkan kepadatan tulang. Dalam 100 gram buah Tin mengandung 241mg Calsium , 2 X lebih tinggi dari kandungan Calsium pada susu( 118mg per 100 gram) . 
7. Tryptophan, dalam buah Tin/ ara, menginduksi tidur yang baik dan membantu menyingkirkan gangguan tidur seperti insomnia. 
8. Mengkonsumsi buah Tin/ ara mengurangi kelelahan , meningkatkan daya memori otak dan mencegah Anemia. 
9. Karena efek laksatif, mengkonsumsi buah ini sangat membantu untuk mengobati sembelit kronis. 
10. Konsumsi harian buah Tin/ ara direndam ( 2-3 buah ) merupakan obat yang efektif untuk terapi penyembuhan wasir. 
11. Serat larut yang terdapat pada buah TIN disebut Pektin, dalam buah Tin membantu dalam mengurangi kolesterol darah. 
12. Bila diterapkan pada kulit, Tin/ ara dipanggang bisa menyembuhkan radang seperti abses dan bisul. 
13. Karena kadar air yang tinggi, tumbuk buah ara bertindak sebagai pembersih kulit yang sangat baik dan membantu dalam mencegah dan menyembuhkan jerawat . 
14. Buah Tin kaya akan kalsium dan kalsium alternatif yang sangat baik untuk terapi pengobatan orang-orang yang alergi terhadap produk susu . 
15. Buah Tin kaya akan Phenol dan Benzaldehid alami sebagai Zat Anti Tumor serta dapat membunuh Micro-organisme Pathogen, Jamur dan Virus dalam tubuh manusia.(Sumber Kaskus) 

Kamis, 17 Mei 2012

Cara Buat Anak Menjadie Pintar

enjadi anak pintar bukanlah sebuah anugerah yang diberikan oleh Tuhan saja. Melainkan ada beberapa faktor atau cara mendidik yang membuat seorang anak memiliki otak encer dibanding yang lain. Berikut beberapa hal yang disampaikan oleh MSNNews tentang seharusnya pendidikan yang didapat anak.

Pendidikan yang saya sebut disini bukanlah formal di sekolah. Melainkan yang harus dilakukan orang tua di rumah. Berikut beberapa cara yang membuat anak dapat menjadi lebih pintar dibanding yang lain :
Bermain musik
Cara ini dapat merangsang pertumbuhan otak kanan. Dan dari studi yang dilakukan oleh universitas Toronto, ini dapat meningkatkan IQ dan nilai akademis anak. Bintang pernah membaca sebuah artikel kenapa orang zionis israel menjadi pintar. Salah satunya adalah sejak masih dini mereka sudah dilatih konsentrasinya dengan bermain Piano.
Mengembangkan rasa ingin tahu anak
Pendidikan yang sukses karena anak pintar selalu ingin tahu akan hal baru. Maka daripada itu sejak kecil biasakan anda sebagai orang tua harus selalu menunjukkan rasa ingin tahu kepada anak.
Dengan begitu anda tidak perlu menyuruh anak untuk belajar ini itu. Karena dia sendiri yang akan penasaran. Otomatis dengan semakin banyak yang dia pelajari akan membuatnya menjadi pintar. Cara mendidik yang baguskan?
Budayakan membaca
Dengan kegiatan membaca akan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan perkembangan kognitif anak. Lalu bagaimana cara untuk melakukannya? Membacakan dongeng untuk anak bisa menjadi salah satu jalan keluar. Cara lain, berikan anak hadiah sebuah buku yang dapat menarik perhatiannya.
Apalagi sekarang sudah zaman internet, mengapa tidak gunakan itu senjata dalam mendidik? Internet sudah terbukti cara ampuh untuk membuat orang sering membaca. Tentu saja karena ini untuk pendidikan anak untuk menjadi pintar, harus tetap ditemani oleh Orang Tua.
Kepercayaan diri
Mendidik anak pintar yang baik adalah membuatnya percaya diri dan selalu optimis bahwa dia bisa melakukan sesuatu. Salah satu cara adalah berpatisipasi dalam kegiatan olahraga maupun sosial dapat membantunya.Dan jangan sekalipun mendidik anak sehingga dia menjadi tidak PD.
Salah satu contoh adalah Ketika seorang ibu mengkritik gambar anaknya karena langitnya berwarna merah bukan biru. Sepertinya hal itu sepele. Tapi itu bukan pendidikan anak yang bagus. Karena anak jadi takut melakukan sesuatu karena salah. Dan manusia yang tidak pernah melakukan sesuatu bagaimana mungkin menjadi pintar.
Beberapa hal lain yang dapat membuat anak menjadi pintar adalah dengan tentu saja memberikan ASI, menyingkirkan makanan cepat saji dan memberikan makanan yang sehat, membiasakan berolahraga. Mudah-mudahan jika anda mendidik dengan pendidikan seperti cara diatas, anak bisa menjadi lebih pintar.

Senin, 30 April 2012

Tips untuk memelihara Alam sekitar



Bawa beg sendiri untuk membeli belah.

-Berbasikal atau berjalan kaki untuk perjalanan yang dekat.
-Tutup peralatan elektrik jika tidak digunakan.

-Amalkan 3R (mengurangkan, menggguna semula dan mengitar semula). Kita dapat menjimatkan banyak sumber alam daripada dimusnahkan.

-Praktiskan dan sokong pekebunan secara organik.

-Gunakan tenaga dan bahan api secara efisyen, jangan bazirkan sumber ini.

-Jalankan projek-projek atau aktiviti bertemakan alam sekitar di rumah, tempat kerja dan juga kawasan kediaman.

-Dinginkan rumah anda secara bijak dengan menanam pokok di sekitar rumah.

-Beli barangan tempatan. Selain kita dapat menjimatkan wang, ia turut menyokong ekonomi tempatan serta mengurangkan pembebasan karbon disebabkan penggangkutan barangan jarak jauh.

-Kurangkan atau hentikan menggunakan barangan pakai buang. Ia hanya menghasilkan sisa pepejal.

-Gunakan air secara bijak kerana ia juga merupakan sumber yang semakin berkurangan.
-Belilah barangan mesra alam yang di iktiraf. Produk-produk ini dapat mengurangkan kesan kepada alam sekitar. 

Cara Buat Pupuk Kompos

Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat buat menjadi pupuk kompos. Contoh nya adalah Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.

Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.



Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.


Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.


Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.